Sabtu, 26 Desember 2009

Belajar dari MAWAR MERAH


Tiada Mawar Merah yang tidak berduri. Ada bunga yang indah, maka ada duri yang tajam.

Hidup tidak dimaksudkan untuk menjadikan Anda sulit, tapi hidup ini untuk melayani keinginan dan harapan Anda.

Selama Anda bisa istiqomah melihat bunga mawar yang indah, maka Anda bisa melupakan duri-durinya. Sebab duri itu niscaya sebagaimana bunga.

Lihatlah bunga di kehidupan Anda, maka hidup Anda akan terasa indah. Lihatlah duri di kehidupan Anda maka hidup Anda akan terasa susah.Hidup adalah pilihan, apa yang mau Anda lihat.

Bukan Mawar merah yang salah,bukan kehidupan Anda yang salah. Tapi cara pandang kita terhadap Mawar Merah harus dibetulkan, cara pandang kita terhadap Kehidupan harus dibetulkan.

Kalau kita melihat kesulitan hidup yang terus hadir, maka kesulitan itu akan kembali kepada kita. Tapi kalau kita melihat keindahan- keindahan hidup kita maka hidup kita akan semakin indah.

Ya, jangan pernah menunggu hadirnya sesuatu yang indah baru Anda merasa bahagia, tapi berbahagialah..maka kehidupan yang indah selalu hadir dalam hidup Anda.

Bersama kesulitan pasti ada kemudahan, bersama duri-duri pasti ada bunga yang menawan.
Lihatlah Bunganya...maka terbayanglah keindahan, romantis, harum mewangi, merah mempesona, dan cinta harapan. Tapi, kalau Anda melihat durinya...maka yang terbayang adalah...tajam, tertusuk, sakit, berdarah, hendiplast, obat merah, tetanus, infeksi, amputasi, dan mati...hii...naudzubillahimindzalik

Mulai hari ini, yakinlah sepenuhnya bahwa,
Duri dihadirkan bukan untuk mempersulit kehidupan Anda
tapi duri dihadirkan agar bunga mawar Anda terlindungi dari binatang penganggu
agar bunga Mawar Anda tetap indah mempesona

SK
http://sangkepompong.blogspot.com

Minggu, 20 Desember 2009

HAWA NAFSU vs TAWAKKAL



Hidup ini harus mikir, tapi jangan dipikirin. Mikir itu ketika merencanakan sesuatu, tapi dipikirin itu masih ragu dengan rencana yang dibuat. Mikir itu sebagai pemantik keyakinan untuk bertawakkal pada Allah, sedangkan dipikirin itu artinya masih belum bisa bertawakkal padaNya.

Mengapa seseorang sulit bertawakkal pada Allah? Tentu saja, sebab masih ada Hawa nafsu yang bersemayam kuat di dalam dirinya.

Mari kita bahas. Secara sederhana, Hawa Nafsu adalah "apapun" perilaku hati, otak, dan jasad kita yang tidak selaras dengan aturan yang sudah ditetapkan Allah SWT.

Hidup adalah pilihan, jika Kita menggunakan Hawa Nafsu, berarti Kita tidak taat kepada Tuhan, dengan demikian jika Kita menggunakan aturan Tuhan, berarti Kita tidak ta'at kepada Hawa Nafsu. Namun demikian, Hawa Nafsu pun ciptaan Tuhan, bagian dari keteraturan Tuhan, yang fungsinya merusak keteraturan Tuhan, agar keteraturan itu tetap tegak dan sejati, baik keteraturan dirusak oleh hawa nafsu ataupun tidak dirusak... hmm..memang tidak mudah ya...

Hidup adalah pilihan. Anda boleh menggunakan Hawa Nafsu jika itu sudah dilegalkan oleh aturan Tuhan. Beberapa contoh hawa nafsu yang dilegalkan adalah bersetubuh setelah dinikahi, makan makanan yang halal, mencari harta yang halal, dan memiliki IMPIAN.

Tentu saja, setiap penuntasan hawa nafsu itu maka Kita harus mengorbankan sesuatu untuk itu, dan setelah itu Kita harus bertawakkal kepada Allah. Tawakkal itu sejatinya tanpa hawa nafsu, hanya berserah penuh kepada Allah SWT.

Apa maksud dari mengorbankan sesuatu untuk itu? ya untuk tuntasnya hawa nafsu, maka ada yang Anda korbankan. Ingin bersetubuh, maka Anda harus menikahi wanita yang mana dengan keinginan itu, Anda harus menyiapkan mahar dan biaya berbagai hal yang menyangkut dengan pernikahan. Lainnya, jika Anda ingin menuntaskan nafsu makan, maka Anda biasanya bekerja dulu mencari uang, yang mana uangnya untuk membeli makanan. Dan jika ingin Menuntaskan nafsu memiliki uang, maka ya itu, Anda harus bekerja untuk mendapatkan uang. Kalau Anda mendapatkan sesuatu tanpa pengorbanan maka bisa jadi namanya HNK, atau Hawa Nafsu Kuadrat. Dengan demikian, setelah itu tugas Kita adalah tetap tawakkal dalam berkorban.

Begitupun berkenaan dengan hawa nafsu memiliki IMPIAN, maka ada hal yang harus Kita korbankan untuk mencapai impian-impian kita. Yang penting impiannya halal dan caranya halal, dan Kita tidak lupa mentawakkalkan impian kita itu kepadaNya bukan malah gelisah bersama impian Kita yang sedang kita kejar tersebut. Bulatkan tekad Anda dalam bermimpi, setelah itu tawakkal saja, biarkan Allah Mengatur segalanya, jangan lagi hawa nafsu bermain dalam tindak tawakkal Anda.

"Kemudian apabila kamu telah berazzam (membulatkan tekad), maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(Q.S. 3:159)"

Sebab, jika Kita tetap "keukeuh" setelah berazzam, yakni tetap ngotot setelah Kita melepasnya kepadaNya, maka sungguh kerusakan akan hadir dimuka bumi ini, dan itu diawali dari Kita yang merusaknya. Yakni merusak tawakkal dan menukarnya dengan hawa nafsu. Na'udzubillahi minzalik.

"Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (Q.S. 23:71)."

Wallahu alam

Kamis, 17 Desember 2009

J O M B L O



Banyak wanita yang ingin memilki suami yang sholih
lalu Allah hadirkan seorang pria sholih melamarnya
lha.. malah ditolak..
sebab katanya pria ini kurang sholih....

Apakah yang sungguh diminta wanita itu
Suami sholih versinya
atau suami sholih versi Tuhan...?

Begitupun..
Banyak pria yang ingin memiliki istri sholihah
lalu Allah berikan beberapa alternatif wanita sholihah yang siap dinikahi
lha.. malah dipilihnya wanita sholihah yang belum siap nikah....
sebab katanya kalau bukan dengan yang itu gak sreg...

Apakah yang sungguh diminta pria itu
Istri sholihah pilihan Tuhan
atau istri sholihah yang menggoncang eksistensi Tuhan di jiwanya?

Sahabat semua...
Tidak harus menunggu pasangan yang ideal baru engkau menikah,
tapi menikahlah, maka kehidupanmu akan semakin ideal...

Insya Allah
Wallahu alam

Selasa, 15 Desember 2009

TIPS TIDUR berkualitas agar masuk SURGA

Tips Tidur Berkualitas (agar masuk surga) :

1.Anda harus nyaman dengan tempat tidur Anda. Setiap orang memiliki standar kenyamanan yang relatif. Intinya jangan mengeluh dengan tempat tidur Anda. Jika Anda bahagia, walau beralas tikar, tidur bersama kekasih hati yang suci adalah kenyamanan yang tak terhingga. Subhanallah...

2.Menurut penelitian, tidur yang cukup itu adalah: bayi lebih dari 15 jam sehari, anak-anak 10 jam sehari, remaja 18-30 tahun sekitar 8,5 s.d. 9,25 jam sehari, dan dewasa 30 tahun ke atas membutuhkan tidur 8 jam sehari. Tapi, menurut hemat kami, jika Anda tidur dengan penuh ikhlas dan syukur, pasrah lillahi ta’ala, maka walaupun tidur Anda hanya 4-6 jam di malam hari dan tambahan 1/2 s.d. 1 jam di siang hari, maka insya Allah kualitasnya bisa setara dengan orang biasa yang tidur 8-10 jam sehari. Cobalah!

3.Setiap hari, jadwal tidur Anda harus teratur. Hindari jadwal yang sifatnya “kadang-kadang”. Misal kadang-kadang Anda baru tidur jam 20.00, tapi kadang-kadang jam 23.00, apalagi kalau acara televisi sedang seru maka kadang-kadang baru tidur jam 01.00. Kalau demikian adanya, maka nanti kesehatan Anda dan kualitas hidup Anda pun menjadi tidak baik. Misal : kadang-kadang sakit, kadang-kadang kurang segar, kadang-kadang malas, kadang-kadang marah-marah tidak jelas, dan “kadang-kadang” lainnya.

4.Hindari nonton film yang tidak berguna (horor, sensual, dan kekerasan) sebelum Anda tidur. Sebab, nuansa itu akan terbawa kepada alam bawah sadar Anda. Terbawa dalam tidur Anda, sehingga pun bisa terbawa atau berimbas kepada kehidupan nyata Anda. Dan itu sangat berbahaya bagi kesuksesan Anda, bisa menjadi batu ganjalan yang menyakitkan.

5.Ingat, begadang hanya membuat tubuh tersiksa, karena porsi tidur yang disunat. Tidurlah dulu, baru begadang (baca : Tahajud), jangan begadang dulu baru tidur...

6.Tidur sebaiknya dalam kondisi ruangan yang gelap, minimal remang-remang. Manusia itu peka dengan cahaya. Tidur dalam ruangan yang terang benderang membuat otak bingung, lantaran suasana yang terang membuat otak sulit beristirahat. Lagi pula, dalam kondisi terang, konon hormon melatonin (hormon untuk awet muda) yang diperlukan tubuh untuk memperbaiki sel tidak bekerja dengan optimal.

7.Walau tidur cukup, tapi jika Anda termasuk yang rajin mendengkur ketika tidur, maka tidur Anda tidak akan berkualitas optimal, sebab mendengkur adalah ciri bahwa kinerja oksigen tertahan. Saya sarankan, Anda obati dengkuran maut tersebut dengan proses Terapi Gurah atau lainnya. Atau berkonsultasilah dengan dokter. Tapi yang terpenting ikhlaskan saja terlebih dahulu...

8.Usahakan tidur paling malam jam 22.00.

9.Tidurlah dalam kondisi pasrah, ikhlas, dan tenang. Bacalah do’a mau tidur dengan khusyu, hilangkan kegelisahan, serahkanlah semuanya kepada Allah, maafkan kesalahan orang-orang yang telah menyakiti Anda hari itu, yang lalu biarlah berlalu. Yakinlah, hari esok pasti lebih baik. Bismillah…

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan an-Nasa’i, Anas bin Malik menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya pada sebuah majelis bersama Rasulullah Saw.

Anas bercerita, “Pada suatu hari kami duduk bersama Rasulullah Saw, kemudian beliau bersabda, “Sebentar lagi akan muncul dihadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga.” Tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang janggutnya basah dengan air wudhunya. Dia mengikat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri.” Esok harinya, Rasulullah Saw. berkata begitu juga, “Akan datang seorang lelaki penghuni surga.” Dan munculah laki-laki yang sama. Begitulah Nabi mengulang sampai tiga kali.

Ketika majelis Rasulullah selesai, Abdullah bin Amr bin Ash r.a. mencoba mengikuti seorang lelaki yang disebut oleh Nabi sebagai penghuni surga itu. Kemudian beliau berkata kepadanya: “Saya ini bertengkar dengan ayah saya, dan saya berjanji kepada ayah saya bahwa selama tiga hari saya tidak akan menemuinya. Maukah kamu memberi tempat pondokan buat saya selama hari-hari itu ?” kata Abdullah bin Amr bin al-Ash.

Abdullah mengikuti orang itu ke rumahnya, dan tidurlah Abdullah di rumah orang itu selama tiga malam. Selama itu Abdullah ingin menyaksikan ibadah apa gerangan yang dilakukan oleh orang itu yang disebut oleh Rasulullah sebagai penghuni surga. Tetapi selama itu pula dia tidak menyaksikan sesuatu yang istimewa di dalam ibadahnya.

Kata Abdullah, “Setelah lewat tiga hari aku tidak melihat amalannya sampai-sampai aku hampir-hampir meremehkan amalannya, lalu aku berkata: “Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku, dan tidak juga aku menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rasulullah Saw berkata tentang dirimu sampai tiga kali, “Akan datang seorang darimu sebagai penghuni surga.” Aku ingin memerhatikan amalanmu supaya aku dapat menirunya. Mudah-mudahan dengan amal yang sama aku mencapai kedudukanmu.

“Yang aku amalkan tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan.” Kata orang tersebut. Ketika aku mau berpaling, kata Abdullah, dia memanggil lagi, kemudian berkata, “Demi Allah, amalku tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan itu. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat yang buruk terhadap kaum Muslim, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada mereka.”

Dalam Riwayat lain Si Fulan mengatakan kepada Abdullah bin Amr bin Ash : “Setiap kali sebelum tidur saya memaafkan saudara-saudara saya sesama mukmin dan tidak mendengki kepada orang lain.”
Subhanallah, apa rahasia antara Memaafkan, Tidur, dan Surga? Baiklah, mari kita bahas. Tidur adalah lambang kematian kecil. Dan kita pun paham, salah satu ciri penghuni surga adalah bahwa ketika ia meninggal ia mengalami kematian husnul khatimah.

Karena tidak ada kesuksesan besar yang tidak diiringi oleh kesuksesan-kesuksesan yang kecil, maka sebelum Anda mendapatkan kematian (besar) yang husnul khatimah, maka Anda harus membiaskan diri melatih meraih kematian-kematian kecil Anda dengan husnul khatimah,

Karena tidur adalah Kematian Kecil. Maka mulai hari ini Anda harus tidur dalam keadaan husnul khatimah. Yakni tidur dalam jiwa yang suci, ikhlas, tidak mendendam, dan biasakanlah tidur dalam keadaan berwudhu. Semoga kita semua menjadi ahli surga. Amien.

Senin, 14 Desember 2009

C E R M I N



Hidup ini berdimensi Cermin. Engkau adalah apa yang ada di cermin. Itu sebabnya dikatakan bahwa hidup bagaikan gema. Cermin adalah gema kita. Cobalah berteriak : “kamu baik” satu kali saja, maka gema akan membalasnya : “kamu baik...kamu baik...kamu baik...ik...ik...ik...” dengan berulang-ulang. Tetapi kalau Engkau berteriak “kamu jelek”, maka gema akan membalas..." kamu jelek...kamu jelek...kamu jelek banget....nget..nget..nget..." Nha Lho?

Artinya, kata-kata Engkau pun adalah cermin diri Engkau yang sesungguhnya. Kalau hari ini Engkau lebih suka melontarkan kata-kata yang tidak sopan, tidak senonoh, memaki, berprasangka buruk, memfitnah dan sebagainya, maka itulah jati dirimu yang sesungguhnya. Teko yang berisi teh, pasti akan mengeluarkan teh. Manusia yang berisi keburukan dan dosa, pasti kata-katanya pun bernuansa buruk dan dan dosa.

Maka mulai hari ini, marilah kita menjaga kualitas kata-kata kita, dihadapan saudara-saudara kita. Jauhkan diri dari kebiasaan menghina, sebab sebenarnya kalau kita menghina saudara kita maka sungguh kitalah yang hina. Orang hina hanya akan mengatakan hal-hal yang menghina. Dan mulailah untuk berkata-kata yang baik, positif, dan terjaga.

Engkau pun bisa bercermin dengan kejadian-kejadian natural yang ada di sekitarmu. Yang ada di alam semesta. Engkau akan bertambah cerdas jika selalu bercermin. Banyak sekali yang bisa Engkau pelajari hikmahnya dari semesta. Misal :

1. Engkau bisa belajar dari ikan. Ternyata ikan akan lebih cepat besar ketika diternak di air yang bergerak dibanding di air yang diam atau kolam. Artinya, Engkau akan lebih cepat dewasa ketika Engkau hidup dipenuhi berbagai macam ujian dan masalah. Masalahlah yang membantu menggerakkan dirimu menuju impianmu. Tanpa adanya masalah mungkin Engkau tidak akan pernah sekuat ini, tidak akan pernah sesukses ini.

2. Engkau juga bisa belajar dari BINTANG yang bersinar terang di kegelapan malam. Sehingga Engkau paham, agar bisa hidup menjadi sang bintang maka Engkau harus berani menghadapi kegelapan malam. Berani menghadapi masalah-masalah hidupmu yang sepertinya begitu runyam, padahal menjanjikan kecerahan.

3. Setelah belajar dari ikannya, Engkau pun bisa belajar dari airnya yang bergerak. Ternyata, air yang yang bergerak dan mengalir, lebih tahan lama kesegarannya dibandingkan air yang diam. Air yang diam akan lebih cepat membusuk. Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa ketika Engkau lebih suka berteriak daripada bergerak, lebih suka mencaci daripada beraksi, lebih suka diam dari pada berjuang, maka hidupmu akan lebih cepat busuk dan jauh dari kualitas. Bergeraklah.

4. Engkau pun bisa belajar dari hukum semesta yang bernama “The Law of Attraction”, yakni hukum ketertarikan. Pikiran dan perasaanmu menarik apa pun yang ada di semesta, sesuai dengan frekuensinya. Sehingga, jika Engkau berbahagia maka Engkau sedang menarik atau mengundang kebahagiaan lainnya. Jika Engkau marah, mengumbar emosi, maka Engkau pun sedang menarik emosi-emosi lainnya.

Sehingga jika hari ini Engkau dekat dan sering berkumpul bersama orang-orang yang berperilaku negatif, maka sebenarnya Engkau pun negatif. Sebab, biasanya orang baik seringkali hanya berkumpul dengan orang baik, penjahat berkumpul dengan penjahat, orang mati berkumpul dengan orang mati, koruptor berkumpul dengan koruptor lainnya. Ingatlah, semanis apapun buah jeruk, tapi jika jeruk tersebut berada di tengah tumpukan sampah yang busuk, maka sebagian besar orang akan menduga bahwa jeruk itu pun busuk.

Sekali lagi, apa pun yang ada di sekitarmu adalah cerminan dirimu, untukmu. Bercerminlah selalu dengan kehidupanmu, lakukan instrospeksi, dan buatlah dirimu yang mewarnai lingkunganmu, dan bukan lingkungan yang mewarnaimu. Kecuali Engkau sudah berada di lingkungan yang baik, maka bersyukurlah kepada Allah. Dan warnailah lebih lanjut dengan warna terbaik yang Engkau miliki.

Wallahu alam

Jumat, 11 Desember 2009

Sang Juara



Engkau adalah sang juara
Sang juara tidak pernah menyerah
Sebab kalau menyerah tidak akan juara

Bergeraklah dengan jelas, ikhlas, dan tuntas
Kalau tidak jelas, berarti belum ikhlas
Kalau tidak jelas, berarti tidak akan tuntas

Bergeraklah dengan tegas
atau engkau yang akan ditindak tegas.

Fokuslah
dalam bergerak !

Salam Perubahan

Kamis, 10 Desember 2009

Baitullah Sang Pusat Thowaf



Bulan mengitari Bumi karena Bumi lebih kuat gaya gravitasinya dibandingkan Bulan. Bumi mengitari matahari karena Matahari lebih kuat gaya gravitasinya (daya tarik) dibandingkan bumi. Manusia mengitari Baitullah, karena Allah JAUH LEBIH KUAT DAYA TARIKNYA dibandingkan manusia.

Semakin Dekat manusia kepada Baitullah, maka semakin mustajablah do'anya, semakin kuatlah daya tariknya.... sebab ia semakin dekat dengan ALLAH SWT.

Ibarat sebuah Roda, maka biasakanlah berada dekat dengan pusat roda, sebab kalau Anda berada jauh dari pusat roda maka perputarannya akan semakin terasa, sedih dan bahagia Anda akan semakin melupakan Anda dari pusat kesejatian Anda.

Tetapi kalau Anda berada dekat dengan pusat roda, maka bagi Anda tidaklah lagi menjadi masalah apapun yang terjadi di luar sana, sebab yang di luar itu pada dasarnya fana, sehingga kebahagiaan Anda tidak berlebihan dan kesedihan Anda pun tidak berlebihan.


Lebih indah lagi jika Anda menyatu dengan Baitullah, menyatu dengan Cahaya Allah SWT. Maka sedikit saja Anda bergerak, sudah berefek dahsyat kepada pergerakan orang-orang yang "seolah-olah" turut thowaf di sekitar Anda. Itu sebabnya jika Anda dikehendaki oleh Allah, maka Allah akan menjadikan Anda waliNya di muka bumi, akan menjadikan Anda bagian dari para ULAMA' yang berperan sebagai AGEN PERUBAHAN yang sejati.

Itulah makna dari Gambar di atas, yaitu "Jika Anda fokus ke titik hitam yang di tengah (Baitullah) maka tatkala Anda menggerakkan diri Anda (maju-mundurnya kepala) maka Anda telah menggerakkan Alam semesta".

Nah Sahabat Kepompong, Fokuslah kepada ALLAH maka MANUSIA akan FOKUS kepada ANDA.

Wallahu Alam
SK

Kamis, 03 Desember 2009

Manajemen PerHATIan

Manajemen PerHATIan
berarti bicara tentang HATI
Bacalah dengan hati-hati
Dan sepenuh hati
bukan sesuka hati

Sungguh...
Sebab belum layak diperhatikan
Akhirnya mencari perhatian

Tebar pesona
bukan tebar manfaat
Tebar masalah
bukan tebar solusi
Tebar keluhan
bukan tebar semangat

Mencari perHATIan
berarti menganggap bahwa HATI itu ada di luar
buktinya kok masih dicari-cari
Padahal hati tak perlu dicari
sebab dia ada di dalam sini
Cukup diperhatikan dan dirRASAkan sepenuh HATI

HATI adalah RASA
Banyak yang meRASA hebat
tapi, masih sedikit yang menghebatkan peRASAannya
membersihkan HATInya
dengan terus memperhatikan-Nya
dan minta perhatian dari-Nya

Wahai Ukhti,
Bukan karena cantik engkau diperhatikan,
tapi, karena diperhatikanlah engkau menjadi cantik...

Wahai Ikhwan,
Kalau engkau sudah menikah,
dan engkau merasa istrimu tak lagi cantik
Berarti engkau kurang memperhatikannya...
atau mungkin ada wanita lain yang engkau perhatikan?

Wahai Ikhwan dan Akhwat....
Kalau engkau belum menikah,
maka perhatikanlah dirimu,
perhatikanlah Tuhanmu
dan tak perlu memperhatikan yang belum tentu jodohmu

sebab kalau engkau memperhatikannya,
maka ia tambah memesonakanmu
dan itu membuat dirimu cemburu
sebab engkau lebih memperhatikannya
dibanding memperhatikan dirimu sendiri
dan terlebih pula-lupa memperhatikan-Nya
Bukankah Allah lebih berhak untuk cemburu?

Wahai Ikhwan dan Akhwat...
Jangan karena ada yang memperhatikan lalu engkau berbuat baik
Tapi, berbuat baiklah dengan sepenuh hati
maka Engkau layak diperhatikan....

Wahai Ikhwan dan Akhwat...
Tak perlulah sibuk mencari perhatian manusia
Tapi, perhatikanlah ALLAH yang MAHA MEMPERHATIKAN
MAHA MEMBALAS PERHATIAN...

Perhatian manusia itu fana, dan sering ada apanya
Sedangkan, Perhatian dari ALLAH itu HAKIKI, dan apa adanya

Jika engkau tulus mengejar perhatian-Nya
maka, perhatikanlah keajaiban apa yang segera terjadi pada dirimu...

Senin, 30 November 2009

M U H A S A B A H

Letakkan telapak tangan kanan Anda di dada sebelah kiri Anda. Tarik nafas Anda ..., tahan...., tahan ...., tahan ...., hembuskan ..... (ulangi tiga kali, hingga seluruh tubuh Anda terasa rileks) ....

Rasakanlah detak jantung yang berdetak di dada kiri Anda, rasakanlah dengan sepenuh hati Anda, rasakanlah di setiap detakkannya ada ungkapan syukur yang sering terlupa, rasakanlah... Rasakanlah ternyata jantung Anda berdetak sejak ditiupkannya ruh dari-Nya semasa Anda masih berada di rahim ibu Anda yang tercinta ..... Subhanallah...

Sekarang rasakanlah, jantung yang berdetak itu telah membuat darah Anda mengalir ke seluruh tubuh Anda... Rasakanlah darah Anda mengalir di kepala Anda, ia membawa oksigen murni, memberikan nutrisi kepada otak Anda, sehingga Anda menjadi cerdas. Rasakanlah darah Anda yang mengalir, di tangan Anda, di jari-jari tangan Anda, rasakanlah darah Anda yang mengalir di kaki Anda, di jari-jari kaki Anda. Rasakanlah bahwa tubuh Anda mulai menghangat dengan rasa takjub bahwa darah Anda mengalir dengan tertib di setiap sela tubuh Anda. Bertasbih dan membesarkan ALLAH. Rasakanlah kebesaran Allah. Allahu Akbar!

Ya, hadirkanlah kebesaran Allah yang Maha Besar. Tidak ada lagi keluhan yang membuat Anda gelisah sebab Anda begitu dekat dengan Cahaya-Nya. Kalau Anda mengeluh karena rumah Anda yang bocor ketika hujan, maka perhatikanlah, betapa banyak orang yang tidak memiliki rumah, mereka tidur di pinggir jalan. Jika Anda mengeluh sebab tidak memiliki mobil lalu Anda kehujanan ketika anda mengendarai motor Anda menuju kantor, pasar, atau kampus Anda, maka lihatlah betapa banyak orang yang berjalan kaki dan berdesak-desakkan di bis kota dan kereta api. Maka bersyukurlah dengan apa yang ada, sebab syukur Anda menjamin kenikmatan Anda kian bertambah. Insya Allah.

Saudaraku, sebagai bukti syukur Anda kepada Allah, kini hadirkanlah masa-masa bahagia yang pernah Anda rasakan bersama orang-orang yang Anda cintai. Hadirkanlah masa-masa bahagia yang pernah Anda rasakan bersama mereka, orang-orang yang ingin Anda bahagiakan sebab Anda begitu menyayangi mereka.

Hadirkan saat-saat indah ketika Anda kecil dulu bercengkrama akrab dengan ibu dan ayah Anda. Hadirkanlah masa-masa bahagia ketika Anda bertamasya ke tempat wisata impian Anda bersama mereka. Hadirkanlah masa-masa bahagia ketika Anda bermain kartu gambar atau kelereng bersama adik, kakak, dan rekan-rekan kecil Anda, yang kini entah dimana mereka berada. Hadirkanlah masa-masa indah yang tak terlupakan ketika Anda bersilaturahmi berpetualang ke rumah kakek dan nenek Anda, ke rumah saudara-saudara ayah dan ibu Anda yang tidak seberuntung Anda. Hadirkanlah masa-masa bahagia ketika Anda bersyukur karena bertemu dengan seorang sahabat yang begitu peduli kepada Anda, dimana dunia tak lagi terasa gersang karena wasilahnya. Bersyukurlah kepada Allah!

Kini, hadirkanlah mereka satu persatu dalam pikiran Anda. Lalu rasakanlah kehadiran mereka di hati Anda. Tataplah wajah mereka, tataplah mata mereka, tataplah senyuman mereka, tataplah harapan-harapan mereka. Siapa tahu diantara mereka ada yang sering mendo’akan Anda agar Anda sukses berkarya, selamat di dunia dan akhirat. Sudahkah Anda pun mendo’akan mereka?

Sekarang mari kita lebih fokus lagi. Hadirkanlah seorang wanita yang luar biasa, seorang wanita suci bermahkota ibu. Hadirkanlah ibu Anda yang luar biasa, seorang ibu yang mengandung Anda sembilan bulan lamanya dalam kondisi letih tanpa mengeluh ditelan oleh rasa bahagianya yang begitu tinggi sebab Anda akan lahir. Seorang ibu yang bertaruh nyawa ketika melahirkan Anda, di mana sebelah kakinya sudah berada di ambang kematian, berjuang demi melahirkan Anda.

Hadirkan wajah seorang ibu yang terus menerus membimbing Anda, memberikan Anda ASI, yang tidak rela melihat Anda menangis kehausan, dan ibu Anda pun segera menghentikan aktivitasnya karena anaknya yang tercinta menangis ingin disusui. Hadirkan seorang ibu yang penuh kasih tersebut ... Tataplah matanya dalam-dalam....tataplah kerutan di wajahnya ... tataplah rambutnya yang sudah mulai banyak memutih ... tidakkah Anda melihat dirinya sudah mulai renta ditelan usia .....

Itulah ibu Anda...ibu yang mengajari Anda berjalan...ibu yang mengajari Anda membaca ... ibu yang mengajari Anda berempati .... ibu yang mengajari Anda mengaji .... ibu yang dulu memakaikan Anda pakaian dari baju yang dibelinya di pasar dimana ia rela berdesak-desakan agar Anda tidak kedinginan. Seorang ibu yang ingin melihat Anda berpakaian indah. Dan pernahkah Anda memberikan baju yang indah untuk ibu Anda?

Hadirkan lebih dalam lagi dengan sepenuh hati Anda, wajah Seorang ibu yang luar biasa, seorang ibu yang selalu menunggu kapan Anda pulang ke rumah dengan wajah ceria, ibu yang menunggui Anda dengan sabar di kala Anda sakit, ibu yang memotivasi Anda di kala Anda menghadapi ujian berat dalam hidup...seorang ibu yang tetap bergerak menyayangi Anda walaupun mungkin saja, Anda seringkali berpikiran negatif tentang ibu Anda sendiri... Astaghfirullohal azim.

Perhatikanlah sekarang, ibu Anda bergerak pelan mendakati Anda sambil tersenyum penuh kasih sayang, rasakanlah tangan ibu Anda memegang pundak Anda, dan Anda pun tak tahan ingin memeluk ibu Anda, maka peluklah ia. Rasakanlah hangatnya pelukan ibu Anda, rasakanlah pundak Anda yang basah oleh air mata ibu Anda. Dan, dengarkanlah ... ibu Anda berbisik dengan lirih ... Anakku ... maafkan ibu ya nak..karena ibu tidak mampu memberikan yang terbaik kepadamu... tapi ibu sungguh sangat menyayangimu .... engkau adalah anak harapanku....jadilah anak terbaik nak...jadilah anak yang solih ... anak yang solihah ....

Subhanallah, alhamdulillah, wa laa ilaaha illaallaahuwallahu akbar...

Sekarang hadirkanlah wajah seorang Pria yang menjadi tauladan di keluarga Anda, wajah seorang pria yang bercucuran keringat mencari nafkah buat Anda dan keluarga, seorang pria yang sangat bahagia ketika mengetahui kelahiran Anda yang selamat, seorang pria yang membangga-banggakan Anda kepada rekannya. Hadirkan wajah seorang pria yang tabah, yang malamnya ia tak bisa tertidur dengan lelap karena memikirkan kebutuhan-kebutuhan dan permintaan-permintaan Anda dan keluarga. Ingatkah ketika Anda meminta kepadanya, “Ayah, belikan aku motor ya, teman-temanku sudah pada punya motor ayah... yang second juga ga apa-apa.. agar aku lebih cepat sampai ke sekolah...”

Subhanallah, Hadirkanlah wajah seorang ayah yang pergi pagi, pulang petang bahkan malam, bahkan menginap untuk berkerja dengan tetap penuh semangat, untuk Anda dan keluarga Anda. Hadirkanlah dengan hati Anda yang terdalam saudaraku ... tak perlu Anda khawatirkan tetesan air mata Anda .....

Tataplah wajah ayah Anda....tataplah senyumannya yang penuh wibawa... tatap pula rambutnya yang sudah mulai memutih ... tatap pula jalannya yang sudah mulai gontai dimakan usia...tatap pula ayah Anda yang kini mulai sering sakit-sakitan....Hadirkanlah beliau... bayangkanlah ayah Anda mendekati Anda perlahan dan memegang pundak Anda seraya berkata : “Anakku ....sungguh ayah bangga kepadamu ...teruslah berjuang nak...memang hidup ini tidak mudah ....tapi insya Allah selama engkau terus berjuang menghadapi masalah ... yakinlah justru karena masalah itulah yang membuat engkau mendapatkan peluang untuk berprestasi ... majulah nak... berjuanglah!”

Sekarang hadirkanlah ketika Anda bercengkrama bersama sahabat Anda dan rekan-rekan seperjuangan Anda lainnya. Hadirkanlah ketika Anda berkumpul dengan mereka dan hati Anda menjadi lebih tenang, karena Anda pun merasa dekat kepada Tuhan. Hadirkanlah rasa syukur karena Anda telah memiliki rekan-rekan yang luar biasa. Bayangkanlah ...ketika tiba-tiba di saat Anda sedang berkumpul bersama rekan-rekan Anda ... Anda mendapatkan sms dari ayah Anda ... nak pulanglah ada berita duka untukmu...segera nak...ayah tunggu!

Selama perjalanan pulang hati Anda pun gelisah, apakah gerangan yang terjadi. Sesampai di depan rumah Anda...Anda melihat banyak orang mengerumuni rumah Anda..Anda pun bertanya-tanya ada apa gerangan .... Anda perhatikan di sekitar rumah Anda ada dua bendera kuning terpancang ... Mereka semua menatap wajah Anda dengan syahdu, mereka satu persatu mulai menyalami Anda...”sabar ya nak,” kata mereka ....Anda pun gelisah coba memasuki lebih dalam ... ternyata Anda melihat satu sosok tubuh terbujur kaku di ruang tengah rumah Anda .....

Itulah saat terakhir Anda menatap wajah ibu Anda, itulah saat terakhir Anda bersungkur di hadapan ibu Anda. Itulah saat terakhir Anda bisa luruh di pangkuan ibu Anda. Sebuah kematian yang pasti terjadi. Saudaraku, sesungguhnya bukan kematian ibu Anda yang menjadi tragedi, tetapi sudahkah Anda sempat membahagiakan ibu Anda sebelum ia kembali kepada Tuhan. Sejauh mana sudah Anda berusaha membahagiakan ibu Anda ketika ia masih diperkenankan hidup. Ingatlah saudaraku, ketika Anda belum juga memenuhi beberapa harapan kebahagiannya, padahal Anda mampu melakukannya, dan ia pun pergi meninggalkan Anda secara tiba-tiba, dan Anda belum sempat minta maaf kepadanya, itulah tragedi sesungguhnya.

Saudaraku....bangkitlah mulai saat ini, bahagiakanlah kedua orang tua Anda dengan usaha Anda yang terbaik. Yakinlah, ketika Anda bertekad jadi orang baik, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah berbakti tulus kepada kedua orang tua Anda. Bangkitlah saudaraku. Orang tua Anda tidak meminta banyak kepada Anda, mereka hanya ingin Anda menjadi anak yang sukses dunia dan akhirat, mereka hanya ingin Anda menjadi anak investasi akhirat mereka, mereka hanya ingin Anda menjadi anak solih atau solihah, sehingga doa dari anak solih/solihah akan lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT.

Saudariku, bagi Anda yang sudah menikah, maka prioritaskan suami Anda dibandingkan manusia lainnya. Jika Ridho Allah berada di atas ridho kedua orang tuanya, maka ridho Allah bagi seorang istri yang sholihah, berada di atas ridho suaminya. Wahai suami dan istri, Dalam kurang dan lebihnya pasangan hidup Anda, maka saling memafkanlah. Memang, memaafkan tidak mengubah masa lalu, tapi memaafkan itu memperindah hari ini dan masa depan kehidupan Anda.

Kini, hadirkan orang-orang yang selama ini selalu dekat di sekitar Anda. Hadirkanlah suami Anda, atau istri Anda, anak-anak Anda, saudara-saudara Anda, tetangga-tetangga Anda, kolega-kolega Anda.. tataplah wajah mereka satu persatu.. dan do’akanlah mereka saat ini juga...agar selalu dekat kepada ALLAH SWT, sebagaimana Anda berharap agar Anda semakin dekat dengan ALLAH SWT. Semoga Allah menjadikan kita, dan orang-orang yang bersinergi dengan kita, menjadi orang-orang yang tergolong hamba-hamba-Nya yang bertaqwa. Amien..

Bangkitlah saudaraku, mulai saat ini tidak ada lagi malas, yang Ada adalah kerja cerdas. Mulai saat ini tidak ada lagi malas, yang ada antusias dalam keseimbangan yang ikhlas. Mulai saat ini tidak ada lagi bekerja karena ingin dipuji dan rasa sombong hati, yang ada adalah perjuangan suci dengan mengikhlaskan diri. Mulai saat ini tidak ada lagi perjuangan egois diri, yang ada adalah perjuangan mandiri dan penuh sinergi. Bangkitlah saudaraku ...bangkitlah!

Sabtu, 28 November 2009

Biasa, Luar Biasa, Biasa Saja

Menikahi wanita yang engkau cintai itu biasa,
tapi tetap mencintai wanita yang telah engkau nikahi itu baru luar biasa...

Berbahagia karena mendapatkan apa yang engkau impikan itu biasa,
tapi berbahagia karena engkau menikmati proses perjuanganmu menuju impianmu itu baru luar biasa...

Tersenyum karena mendapatkan kebahagiaan itu biasa,
tapi Berbahagia karena tersenyum dengan ikhlas itu baru luar biasa...

Menangis karena kehilangan harta benda itu biasa,
tapi Menangis karena (khawatir) kehilangan kasih sayang Allah itu baru luar biasa...

Menikmati kemenangan itu biasa,
tapi Menikmati pertandingan itu baru luar biasa...

Berjihad menegakkan kebenaran itu biasa,
tapi Berjihad dengan cara yang benar itu baru luar biasa...

GAGAL itu biasa,
tapi BANGKIT itu luar biasa...

tapi..
sebetulnya...
semua biasa-biasa saja...

Hanya ALLAH yang MAHA LUAR BIASA
Laisa kamitslihii..
Laa Haula Walaa Quwwata ILLAA Billaah..

Wallahu alam
Sang Kepompong

Jumat, 27 November 2009

Ada TUHAN

Kalau engkau ada maka engkau tiada... 
kalau engkau tiada maka engkau ada... 
kalau engkau meniadakan yang ada dan mengadakan yang tiada 
maka ada-ada saja... 
sebab...hakikatnya... 
semua tidak ada, kecuali yang ADA 
TUHAN 

Man 'arofa nafsah, faqod 'arofa robbah... 
semua biasa saja ... dipuji dan dihina... 
Tuhan tetap Allah, dan Allah tetap Tuhan... 
Sang Kepompong hanya hamba dan makhlukNya.... 
ada atau tiadanya Sang Kepompong, Tuhan tetaplah ADA.. 

aku harus berhati-hati.... 
tapi tetap yakin sepenuh hati... 
bukan sesuka hati... 
dari hati... 
yang tiada ada kecuali yang Maha Ada... 

Dalam ketiadaan, ku merasa ada.. 
Dalam keberadaanku yang sering tiada... 
aku ada di sini, tapi adaku ada di sana... 
aku tak ada, adaku pun mengaku... 
aku fana, Tuhan itu abadi... 

walau aku bukan Tuhan 
tapi aku ingin abadi bersamaMu 
dalam syurgaMu.. 
yang ada itu... 

Wallahu alam, 
Sang Kepompong

Selasa, 24 November 2009

Sungguhkah CINTA (sejati) itu sudah HADIR?

Oh dia telah hadir... menusukku tiba-tiba.... sungguh dalam... tak terkira..... dimana.... untuk apa.... apakah engkau pernah merasakannya? sungguhkah?

Ketika cinta hadir, itu adalah anugerah sekaligus cobaan. Ketika cinta hadir, itu adalah hadiah sekaligus ujian. Ketika cinta hadir, itu adalah peluang sekaligus hambatan... dan cinta itu nyaris tak terhentikan... dan seringkali tak terbayangkan sebelumnya... dan hanya satu yang bisa menghentikan cinta itu...yaitu cinta yang lebih besar.. yang lebih abadi...

Tapi aku yang lain, aku yang disana, aku yang masih bernafas tapi tanpa suara.... tak pernah mengerti tentang cinta..

dia bilang padaku.."cinta itu tak layak hadir untukku..."
kubilang saja.. "cinta itu akan hadir kepadamu, jika engkau menghargai kehadiranmu..."
dia bilang lagi padaku.."tapi aku tak pernah kemanapun, aku selalu hadir...."
kubilang lagi.."begitukah? aku lihat engkau di sini tapi hatimu di sana.... sahabatku, jangan kau hadirkan cinta yang dari luar sana, sebab cinta ada disini, didalam hatimu, yang terdalam, lebih dalam dari sekedar nafsu..."

Cinta yang diluar sana seringkali melelahkan..
Tapi Cinta yang didalam sini, sungguh membahagiakan...

Minggu, 22 November 2009

Aku tak tahu, tapi sepertinya tahu.....

Aku mungkin saja tak tahu bagaimana cara tercepat untuk BANGKIT,
tapi sepertinya aku tahu bagaimana cara tercepat untuk HANCUR,
yaitu tidak pernah mencoba untuk BANGKIT

Aku mungkin saja tak tahu bagaimana cara tercepat untuk BERTAQWA,
tapi sepertinya aku tahu bagaimana cara tercepat untuk BERDOSA,
yaitu merasa diri ini paling benar dan yang lain salah total...

Aku mungkin saja tak tahu bagaimana cara terbaik untuk MENCINTAI,
tapi sepertinya aku tahu bagaimana cara terbaik untuk MELUKAI,
yaitu tidak pernah tulus memperhatikannya...

Aku mungkin saja tak tahu bagaimana cara terbaik untuk SUKSES,
tapi sepertinya aku tahu bagaimana cara terbaik untuk GAGAL,
yaitu tidak pernah bersyukur padaNya

Belajar dari Kupu-Kupu

Proses metamorfosis kupu-kupu telah membuktikan kepada ku bahwa tatkala kupu-kupu masih dalam bentuk ulat di dalam sebuah kepompong, maka di sana terjadi suatu peristiwa yang mirip dengan dormansi, pun seperti bayi di kandungan, ia tak bisa berbuat banyak tapi masa tersebut harus dilaluinya seraya menunggu saat yang tepat untuk beraksi optimal.

Ketika sang ulat yang berada di kepompong berlatih setiap hari untuk meloloskan diri dari kepompongnya, maka terjadi pergerakan dan pertumbuhan yang mengutkannya. Namun, walaupun ulat sudah berubah bentuk menjadi kupu-kupu, tetapi selama ia tetap berada di kepompong, dan tidak berusaha “mendobrak” keterbatasannya, maka seindah apa pun kupu-kupu tersebut ia akan mati di dalamnya. Keluarkanlah keindahanmu, tak perlu kau sembunyikan sendiri, tapi keluarkanlah pada saat yang tepat, pada orang yang tepat.

Kuperhatikan tatkala kupu-kupu berusaha dan berhasil keluar dari kepompong setelah melalui proses “ketidaknyamanan” yang panjang, maka tumbuhlah keindahan baru, yang terkesan hadir secara tiba-tiba. Sungguh, tidak ada yang tiba-tiba di muka bumi ini.. semua mengikuti SunnatullahNya...

Tahukah engkau, apa yang terjadi jika ada manusia yang coba ‘berbaik hati’ kepada kupu-kupu yang masih terkukung di dalam kepompong itu, yaitu mencoba membantunya dengan cara membukakan lubang kepompong tersebut sehingga kupu-kupu tersebut bisa keluar dengan mudah? Ya, karena kupu-kupu keluar dengan mudah, maka otot-ototnya tidak terlatih untuk bertarung dengan alam yang liar. Sehingga wajar saja bantuan dari manusia tersebut justru melahirkan kupu-kupu yang lemah bahkan cepat mati

Memang perjuangan itu jarang yang diawali dengan mudah, dan perubahan itu tidaklah selalu diawali rasa nyaman. Namun kehidupan pun seringkali membuktikan bahwa di balik ketidakmudahan dan ketidaknyamanan hidup terdapat kekuatan dan kenikmatan yang luar biasa. Itu sebabnya mengapa aku harus OPTIMIS, yaitu menghadirkan kebahagiaan pikiran dan perasaan terlebih dahulu, sebelum kebahagiaan fisik aku dapatkan. Rasa itu sejati, Fisik itu fana .... 

Wallahu alam