Sabtu, 26 Desember 2009
Belajar dari MAWAR MERAH
Tiada Mawar Merah yang tidak berduri. Ada bunga yang indah, maka ada duri yang tajam.
Hidup tidak dimaksudkan untuk menjadikan Anda sulit, tapi hidup ini untuk melayani keinginan dan harapan Anda.
Selama Anda bisa istiqomah melihat bunga mawar yang indah, maka Anda bisa melupakan duri-durinya. Sebab duri itu niscaya sebagaimana bunga.
Lihatlah bunga di kehidupan Anda, maka hidup Anda akan terasa indah. Lihatlah duri di kehidupan Anda maka hidup Anda akan terasa susah.Hidup adalah pilihan, apa yang mau Anda lihat.
Bukan Mawar merah yang salah,bukan kehidupan Anda yang salah. Tapi cara pandang kita terhadap Mawar Merah harus dibetulkan, cara pandang kita terhadap Kehidupan harus dibetulkan.
Kalau kita melihat kesulitan hidup yang terus hadir, maka kesulitan itu akan kembali kepada kita. Tapi kalau kita melihat keindahan- keindahan hidup kita maka hidup kita akan semakin indah.
Ya, jangan pernah menunggu hadirnya sesuatu yang indah baru Anda merasa bahagia, tapi berbahagialah..maka kehidupan yang indah selalu hadir dalam hidup Anda.
Bersama kesulitan pasti ada kemudahan, bersama duri-duri pasti ada bunga yang menawan.
Lihatlah Bunganya...maka terbayanglah keindahan, romantis, harum mewangi, merah mempesona, dan cinta harapan. Tapi, kalau Anda melihat durinya...maka yang terbayang adalah...tajam, tertusuk, sakit, berdarah, hendiplast, obat merah, tetanus, infeksi, amputasi, dan mati...hii...naudzubillahimindzalik
Mulai hari ini, yakinlah sepenuhnya bahwa,
Duri dihadirkan bukan untuk mempersulit kehidupan Anda
tapi duri dihadirkan agar bunga mawar Anda terlindungi dari binatang penganggu
agar bunga Mawar Anda tetap indah mempesona
SK
http://sangkepompong.blogspot.com
Minggu, 20 Desember 2009
HAWA NAFSU vs TAWAKKAL
Hidup ini harus mikir, tapi jangan dipikirin. Mikir itu ketika merencanakan sesuatu, tapi dipikirin itu masih ragu dengan rencana yang dibuat. Mikir itu sebagai pemantik keyakinan untuk bertawakkal pada Allah, sedangkan dipikirin itu artinya masih belum bisa bertawakkal padaNya.
Mengapa seseorang sulit bertawakkal pada Allah? Tentu saja, sebab masih ada Hawa nafsu yang bersemayam kuat di dalam dirinya.
Mari kita bahas. Secara sederhana, Hawa Nafsu adalah "apapun" perilaku hati, otak, dan jasad kita yang tidak selaras dengan aturan yang sudah ditetapkan Allah SWT.
Hidup adalah pilihan, jika Kita menggunakan Hawa Nafsu, berarti Kita tidak taat kepada Tuhan, dengan demikian jika Kita menggunakan aturan Tuhan, berarti Kita tidak ta'at kepada Hawa Nafsu. Namun demikian, Hawa Nafsu pun ciptaan Tuhan, bagian dari keteraturan Tuhan, yang fungsinya merusak keteraturan Tuhan, agar keteraturan itu tetap tegak dan sejati, baik keteraturan dirusak oleh hawa nafsu ataupun tidak dirusak... hmm..memang tidak mudah ya...
Hidup adalah pilihan. Anda boleh menggunakan Hawa Nafsu jika itu sudah dilegalkan oleh aturan Tuhan. Beberapa contoh hawa nafsu yang dilegalkan adalah bersetubuh setelah dinikahi, makan makanan yang halal, mencari harta yang halal, dan memiliki IMPIAN.
Tentu saja, setiap penuntasan hawa nafsu itu maka Kita harus mengorbankan sesuatu untuk itu, dan setelah itu Kita harus bertawakkal kepada Allah. Tawakkal itu sejatinya tanpa hawa nafsu, hanya berserah penuh kepada Allah SWT.
Apa maksud dari mengorbankan sesuatu untuk itu? ya untuk tuntasnya hawa nafsu, maka ada yang Anda korbankan. Ingin bersetubuh, maka Anda harus menikahi wanita yang mana dengan keinginan itu, Anda harus menyiapkan mahar dan biaya berbagai hal yang menyangkut dengan pernikahan. Lainnya, jika Anda ingin menuntaskan nafsu makan, maka Anda biasanya bekerja dulu mencari uang, yang mana uangnya untuk membeli makanan. Dan jika ingin Menuntaskan nafsu memiliki uang, maka ya itu, Anda harus bekerja untuk mendapatkan uang. Kalau Anda mendapatkan sesuatu tanpa pengorbanan maka bisa jadi namanya HNK, atau Hawa Nafsu Kuadrat. Dengan demikian, setelah itu tugas Kita adalah tetap tawakkal dalam berkorban.
Begitupun berkenaan dengan hawa nafsu memiliki IMPIAN, maka ada hal yang harus Kita korbankan untuk mencapai impian-impian kita. Yang penting impiannya halal dan caranya halal, dan Kita tidak lupa mentawakkalkan impian kita itu kepadaNya bukan malah gelisah bersama impian Kita yang sedang kita kejar tersebut. Bulatkan tekad Anda dalam bermimpi, setelah itu tawakkal saja, biarkan Allah Mengatur segalanya, jangan lagi hawa nafsu bermain dalam tindak tawakkal Anda.
"Kemudian apabila kamu telah berazzam (membulatkan tekad), maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(Q.S. 3:159)"
Sebab, jika Kita tetap "keukeuh" setelah berazzam, yakni tetap ngotot setelah Kita melepasnya kepadaNya, maka sungguh kerusakan akan hadir dimuka bumi ini, dan itu diawali dari Kita yang merusaknya. Yakni merusak tawakkal dan menukarnya dengan hawa nafsu. Na'udzubillahi minzalik.
"Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Quran) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. (Q.S. 23:71)."
Wallahu alam
Kamis, 17 Desember 2009
J O M B L O
Banyak wanita yang ingin memilki suami yang sholih
lalu Allah hadirkan seorang pria sholih melamarnya
lha.. malah ditolak..
sebab katanya pria ini kurang sholih....
Apakah yang sungguh diminta wanita itu
Suami sholih versinya
atau suami sholih versi Tuhan...?
Begitupun..
Banyak pria yang ingin memiliki istri sholihah
lalu Allah berikan beberapa alternatif wanita sholihah yang siap dinikahi
lha.. malah dipilihnya wanita sholihah yang belum siap nikah....
sebab katanya kalau bukan dengan yang itu gak sreg...
Apakah yang sungguh diminta pria itu
Istri sholihah pilihan Tuhan
atau istri sholihah yang menggoncang eksistensi Tuhan di jiwanya?
Sahabat semua...
Tidak harus menunggu pasangan yang ideal baru engkau menikah,
tapi menikahlah, maka kehidupanmu akan semakin ideal...
Insya Allah
Wallahu alam
Selasa, 15 Desember 2009
TIPS TIDUR berkualitas agar masuk SURGA
Tips Tidur Berkualitas (agar masuk surga) :
1.Anda harus nyaman dengan tempat tidur Anda. Setiap orang memiliki standar kenyamanan yang relatif. Intinya jangan mengeluh dengan tempat tidur Anda. Jika Anda bahagia, walau beralas tikar, tidur bersama kekasih hati yang suci adalah kenyamanan yang tak terhingga. Subhanallah...
2.Menurut penelitian, tidur yang cukup itu adalah: bayi lebih dari 15 jam sehari, anak-anak 10 jam sehari, remaja 18-30 tahun sekitar 8,5 s.d. 9,25 jam sehari, dan dewasa 30 tahun ke atas membutuhkan tidur 8 jam sehari. Tapi, menurut hemat kami, jika Anda tidur dengan penuh ikhlas dan syukur, pasrah lillahi ta’ala, maka walaupun tidur Anda hanya 4-6 jam di malam hari dan tambahan 1/2 s.d. 1 jam di siang hari, maka insya Allah kualitasnya bisa setara dengan orang biasa yang tidur 8-10 jam sehari. Cobalah!
3.Setiap hari, jadwal tidur Anda harus teratur. Hindari jadwal yang sifatnya “kadang-kadang”. Misal kadang-kadang Anda baru tidur jam 20.00, tapi kadang-kadang jam 23.00, apalagi kalau acara televisi sedang seru maka kadang-kadang baru tidur jam 01.00. Kalau demikian adanya, maka nanti kesehatan Anda dan kualitas hidup Anda pun menjadi tidak baik. Misal : kadang-kadang sakit, kadang-kadang kurang segar, kadang-kadang malas, kadang-kadang marah-marah tidak jelas, dan “kadang-kadang” lainnya.
4.Hindari nonton film yang tidak berguna (horor, sensual, dan kekerasan) sebelum Anda tidur. Sebab, nuansa itu akan terbawa kepada alam bawah sadar Anda. Terbawa dalam tidur Anda, sehingga pun bisa terbawa atau berimbas kepada kehidupan nyata Anda. Dan itu sangat berbahaya bagi kesuksesan Anda, bisa menjadi batu ganjalan yang menyakitkan.
5.Ingat, begadang hanya membuat tubuh tersiksa, karena porsi tidur yang disunat. Tidurlah dulu, baru begadang (baca : Tahajud), jangan begadang dulu baru tidur...
6.Tidur sebaiknya dalam kondisi ruangan yang gelap, minimal remang-remang. Manusia itu peka dengan cahaya. Tidur dalam ruangan yang terang benderang membuat otak bingung, lantaran suasana yang terang membuat otak sulit beristirahat. Lagi pula, dalam kondisi terang, konon hormon melatonin (hormon untuk awet muda) yang diperlukan tubuh untuk memperbaiki sel tidak bekerja dengan optimal.
7.Walau tidur cukup, tapi jika Anda termasuk yang rajin mendengkur ketika tidur, maka tidur Anda tidak akan berkualitas optimal, sebab mendengkur adalah ciri bahwa kinerja oksigen tertahan. Saya sarankan, Anda obati dengkuran maut tersebut dengan proses Terapi Gurah atau lainnya. Atau berkonsultasilah dengan dokter. Tapi yang terpenting ikhlaskan saja terlebih dahulu...
8.Usahakan tidur paling malam jam 22.00.
9.Tidurlah dalam kondisi pasrah, ikhlas, dan tenang. Bacalah do’a mau tidur dengan khusyu, hilangkan kegelisahan, serahkanlah semuanya kepada Allah, maafkan kesalahan orang-orang yang telah menyakiti Anda hari itu, yang lalu biarlah berlalu. Yakinlah, hari esok pasti lebih baik. Bismillah…
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan an-Nasa’i, Anas bin Malik menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya pada sebuah majelis bersama Rasulullah Saw.
Anas bercerita, “Pada suatu hari kami duduk bersama Rasulullah Saw, kemudian beliau bersabda, “Sebentar lagi akan muncul dihadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga.” Tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang janggutnya basah dengan air wudhunya. Dia mengikat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri.” Esok harinya, Rasulullah Saw. berkata begitu juga, “Akan datang seorang lelaki penghuni surga.” Dan munculah laki-laki yang sama. Begitulah Nabi mengulang sampai tiga kali.
Ketika majelis Rasulullah selesai, Abdullah bin Amr bin Ash r.a. mencoba mengikuti seorang lelaki yang disebut oleh Nabi sebagai penghuni surga itu. Kemudian beliau berkata kepadanya: “Saya ini bertengkar dengan ayah saya, dan saya berjanji kepada ayah saya bahwa selama tiga hari saya tidak akan menemuinya. Maukah kamu memberi tempat pondokan buat saya selama hari-hari itu ?” kata Abdullah bin Amr bin al-Ash.
Abdullah mengikuti orang itu ke rumahnya, dan tidurlah Abdullah di rumah orang itu selama tiga malam. Selama itu Abdullah ingin menyaksikan ibadah apa gerangan yang dilakukan oleh orang itu yang disebut oleh Rasulullah sebagai penghuni surga. Tetapi selama itu pula dia tidak menyaksikan sesuatu yang istimewa di dalam ibadahnya.
Kata Abdullah, “Setelah lewat tiga hari aku tidak melihat amalannya sampai-sampai aku hampir-hampir meremehkan amalannya, lalu aku berkata: “Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku, dan tidak juga aku menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rasulullah Saw berkata tentang dirimu sampai tiga kali, “Akan datang seorang darimu sebagai penghuni surga.” Aku ingin memerhatikan amalanmu supaya aku dapat menirunya. Mudah-mudahan dengan amal yang sama aku mencapai kedudukanmu.
“Yang aku amalkan tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan.” Kata orang tersebut. Ketika aku mau berpaling, kata Abdullah, dia memanggil lagi, kemudian berkata, “Demi Allah, amalku tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan itu. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat yang buruk terhadap kaum Muslim, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada mereka.”
Dalam Riwayat lain Si Fulan mengatakan kepada Abdullah bin Amr bin Ash : “Setiap kali sebelum tidur saya memaafkan saudara-saudara saya sesama mukmin dan tidak mendengki kepada orang lain.”
Subhanallah, apa rahasia antara Memaafkan, Tidur, dan Surga? Baiklah, mari kita bahas. Tidur adalah lambang kematian kecil. Dan kita pun paham, salah satu ciri penghuni surga adalah bahwa ketika ia meninggal ia mengalami kematian husnul khatimah.
Karena tidak ada kesuksesan besar yang tidak diiringi oleh kesuksesan-kesuksesan yang kecil, maka sebelum Anda mendapatkan kematian (besar) yang husnul khatimah, maka Anda harus membiaskan diri melatih meraih kematian-kematian kecil Anda dengan husnul khatimah,
Karena tidur adalah Kematian Kecil. Maka mulai hari ini Anda harus tidur dalam keadaan husnul khatimah. Yakni tidur dalam jiwa yang suci, ikhlas, tidak mendendam, dan biasakanlah tidur dalam keadaan berwudhu. Semoga kita semua menjadi ahli surga. Amien.
1.Anda harus nyaman dengan tempat tidur Anda. Setiap orang memiliki standar kenyamanan yang relatif. Intinya jangan mengeluh dengan tempat tidur Anda. Jika Anda bahagia, walau beralas tikar, tidur bersama kekasih hati yang suci adalah kenyamanan yang tak terhingga. Subhanallah...
2.Menurut penelitian, tidur yang cukup itu adalah: bayi lebih dari 15 jam sehari, anak-anak 10 jam sehari, remaja 18-30 tahun sekitar 8,5 s.d. 9,25 jam sehari, dan dewasa 30 tahun ke atas membutuhkan tidur 8 jam sehari. Tapi, menurut hemat kami, jika Anda tidur dengan penuh ikhlas dan syukur, pasrah lillahi ta’ala, maka walaupun tidur Anda hanya 4-6 jam di malam hari dan tambahan 1/2 s.d. 1 jam di siang hari, maka insya Allah kualitasnya bisa setara dengan orang biasa yang tidur 8-10 jam sehari. Cobalah!
3.Setiap hari, jadwal tidur Anda harus teratur. Hindari jadwal yang sifatnya “kadang-kadang”. Misal kadang-kadang Anda baru tidur jam 20.00, tapi kadang-kadang jam 23.00, apalagi kalau acara televisi sedang seru maka kadang-kadang baru tidur jam 01.00. Kalau demikian adanya, maka nanti kesehatan Anda dan kualitas hidup Anda pun menjadi tidak baik. Misal : kadang-kadang sakit, kadang-kadang kurang segar, kadang-kadang malas, kadang-kadang marah-marah tidak jelas, dan “kadang-kadang” lainnya.
4.Hindari nonton film yang tidak berguna (horor, sensual, dan kekerasan) sebelum Anda tidur. Sebab, nuansa itu akan terbawa kepada alam bawah sadar Anda. Terbawa dalam tidur Anda, sehingga pun bisa terbawa atau berimbas kepada kehidupan nyata Anda. Dan itu sangat berbahaya bagi kesuksesan Anda, bisa menjadi batu ganjalan yang menyakitkan.
5.Ingat, begadang hanya membuat tubuh tersiksa, karena porsi tidur yang disunat. Tidurlah dulu, baru begadang (baca : Tahajud), jangan begadang dulu baru tidur...
6.Tidur sebaiknya dalam kondisi ruangan yang gelap, minimal remang-remang. Manusia itu peka dengan cahaya. Tidur dalam ruangan yang terang benderang membuat otak bingung, lantaran suasana yang terang membuat otak sulit beristirahat. Lagi pula, dalam kondisi terang, konon hormon melatonin (hormon untuk awet muda) yang diperlukan tubuh untuk memperbaiki sel tidak bekerja dengan optimal.
7.Walau tidur cukup, tapi jika Anda termasuk yang rajin mendengkur ketika tidur, maka tidur Anda tidak akan berkualitas optimal, sebab mendengkur adalah ciri bahwa kinerja oksigen tertahan. Saya sarankan, Anda obati dengkuran maut tersebut dengan proses Terapi Gurah atau lainnya. Atau berkonsultasilah dengan dokter. Tapi yang terpenting ikhlaskan saja terlebih dahulu...
8.Usahakan tidur paling malam jam 22.00.
9.Tidurlah dalam kondisi pasrah, ikhlas, dan tenang. Bacalah do’a mau tidur dengan khusyu, hilangkan kegelisahan, serahkanlah semuanya kepada Allah, maafkan kesalahan orang-orang yang telah menyakiti Anda hari itu, yang lalu biarlah berlalu. Yakinlah, hari esok pasti lebih baik. Bismillah…
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan an-Nasa’i, Anas bin Malik menceritakan sebuah kejadian yang dialaminya pada sebuah majelis bersama Rasulullah Saw.
Anas bercerita, “Pada suatu hari kami duduk bersama Rasulullah Saw, kemudian beliau bersabda, “Sebentar lagi akan muncul dihadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga.” Tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang janggutnya basah dengan air wudhunya. Dia mengikat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri.” Esok harinya, Rasulullah Saw. berkata begitu juga, “Akan datang seorang lelaki penghuni surga.” Dan munculah laki-laki yang sama. Begitulah Nabi mengulang sampai tiga kali.
Ketika majelis Rasulullah selesai, Abdullah bin Amr bin Ash r.a. mencoba mengikuti seorang lelaki yang disebut oleh Nabi sebagai penghuni surga itu. Kemudian beliau berkata kepadanya: “Saya ini bertengkar dengan ayah saya, dan saya berjanji kepada ayah saya bahwa selama tiga hari saya tidak akan menemuinya. Maukah kamu memberi tempat pondokan buat saya selama hari-hari itu ?” kata Abdullah bin Amr bin al-Ash.
Abdullah mengikuti orang itu ke rumahnya, dan tidurlah Abdullah di rumah orang itu selama tiga malam. Selama itu Abdullah ingin menyaksikan ibadah apa gerangan yang dilakukan oleh orang itu yang disebut oleh Rasulullah sebagai penghuni surga. Tetapi selama itu pula dia tidak menyaksikan sesuatu yang istimewa di dalam ibadahnya.
Kata Abdullah, “Setelah lewat tiga hari aku tidak melihat amalannya sampai-sampai aku hampir-hampir meremehkan amalannya, lalu aku berkata: “Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak bertengkar dengan ayahku, dan tidak juga aku menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rasulullah Saw berkata tentang dirimu sampai tiga kali, “Akan datang seorang darimu sebagai penghuni surga.” Aku ingin memerhatikan amalanmu supaya aku dapat menirunya. Mudah-mudahan dengan amal yang sama aku mencapai kedudukanmu.
“Yang aku amalkan tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan.” Kata orang tersebut. Ketika aku mau berpaling, kata Abdullah, dia memanggil lagi, kemudian berkata, “Demi Allah, amalku tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan itu. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat yang buruk terhadap kaum Muslim, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada mereka.”
Dalam Riwayat lain Si Fulan mengatakan kepada Abdullah bin Amr bin Ash : “Setiap kali sebelum tidur saya memaafkan saudara-saudara saya sesama mukmin dan tidak mendengki kepada orang lain.”
Subhanallah, apa rahasia antara Memaafkan, Tidur, dan Surga? Baiklah, mari kita bahas. Tidur adalah lambang kematian kecil. Dan kita pun paham, salah satu ciri penghuni surga adalah bahwa ketika ia meninggal ia mengalami kematian husnul khatimah.
Karena tidak ada kesuksesan besar yang tidak diiringi oleh kesuksesan-kesuksesan yang kecil, maka sebelum Anda mendapatkan kematian (besar) yang husnul khatimah, maka Anda harus membiaskan diri melatih meraih kematian-kematian kecil Anda dengan husnul khatimah,
Karena tidur adalah Kematian Kecil. Maka mulai hari ini Anda harus tidur dalam keadaan husnul khatimah. Yakni tidur dalam jiwa yang suci, ikhlas, tidak mendendam, dan biasakanlah tidur dalam keadaan berwudhu. Semoga kita semua menjadi ahli surga. Amien.
Senin, 14 Desember 2009
C E R M I N
Hidup ini berdimensi Cermin. Engkau adalah apa yang ada di cermin. Itu sebabnya dikatakan bahwa hidup bagaikan gema. Cermin adalah gema kita. Cobalah berteriak : “kamu baik” satu kali saja, maka gema akan membalasnya : “kamu baik...kamu baik...kamu baik...ik...ik...ik...” dengan berulang-ulang. Tetapi kalau Engkau berteriak “kamu jelek”, maka gema akan membalas..." kamu jelek...kamu jelek...kamu jelek banget....nget..nget..nget..." Nha Lho?
Artinya, kata-kata Engkau pun adalah cermin diri Engkau yang sesungguhnya. Kalau hari ini Engkau lebih suka melontarkan kata-kata yang tidak sopan, tidak senonoh, memaki, berprasangka buruk, memfitnah dan sebagainya, maka itulah jati dirimu yang sesungguhnya. Teko yang berisi teh, pasti akan mengeluarkan teh. Manusia yang berisi keburukan dan dosa, pasti kata-katanya pun bernuansa buruk dan dan dosa.
Maka mulai hari ini, marilah kita menjaga kualitas kata-kata kita, dihadapan saudara-saudara kita. Jauhkan diri dari kebiasaan menghina, sebab sebenarnya kalau kita menghina saudara kita maka sungguh kitalah yang hina. Orang hina hanya akan mengatakan hal-hal yang menghina. Dan mulailah untuk berkata-kata yang baik, positif, dan terjaga.
Engkau pun bisa bercermin dengan kejadian-kejadian natural yang ada di sekitarmu. Yang ada di alam semesta. Engkau akan bertambah cerdas jika selalu bercermin. Banyak sekali yang bisa Engkau pelajari hikmahnya dari semesta. Misal :
1. Engkau bisa belajar dari ikan. Ternyata ikan akan lebih cepat besar ketika diternak di air yang bergerak dibanding di air yang diam atau kolam. Artinya, Engkau akan lebih cepat dewasa ketika Engkau hidup dipenuhi berbagai macam ujian dan masalah. Masalahlah yang membantu menggerakkan dirimu menuju impianmu. Tanpa adanya masalah mungkin Engkau tidak akan pernah sekuat ini, tidak akan pernah sesukses ini.
2. Engkau juga bisa belajar dari BINTANG yang bersinar terang di kegelapan malam. Sehingga Engkau paham, agar bisa hidup menjadi sang bintang maka Engkau harus berani menghadapi kegelapan malam. Berani menghadapi masalah-masalah hidupmu yang sepertinya begitu runyam, padahal menjanjikan kecerahan.
3. Setelah belajar dari ikannya, Engkau pun bisa belajar dari airnya yang bergerak. Ternyata, air yang yang bergerak dan mengalir, lebih tahan lama kesegarannya dibandingkan air yang diam. Air yang diam akan lebih cepat membusuk. Pelajaran yang bisa diambil adalah bahwa ketika Engkau lebih suka berteriak daripada bergerak, lebih suka mencaci daripada beraksi, lebih suka diam dari pada berjuang, maka hidupmu akan lebih cepat busuk dan jauh dari kualitas. Bergeraklah.
4. Engkau pun bisa belajar dari hukum semesta yang bernama “The Law of Attraction”, yakni hukum ketertarikan. Pikiran dan perasaanmu menarik apa pun yang ada di semesta, sesuai dengan frekuensinya. Sehingga, jika Engkau berbahagia maka Engkau sedang menarik atau mengundang kebahagiaan lainnya. Jika Engkau marah, mengumbar emosi, maka Engkau pun sedang menarik emosi-emosi lainnya.
Sehingga jika hari ini Engkau dekat dan sering berkumpul bersama orang-orang yang berperilaku negatif, maka sebenarnya Engkau pun negatif. Sebab, biasanya orang baik seringkali hanya berkumpul dengan orang baik, penjahat berkumpul dengan penjahat, orang mati berkumpul dengan orang mati, koruptor berkumpul dengan koruptor lainnya. Ingatlah, semanis apapun buah jeruk, tapi jika jeruk tersebut berada di tengah tumpukan sampah yang busuk, maka sebagian besar orang akan menduga bahwa jeruk itu pun busuk.
Sekali lagi, apa pun yang ada di sekitarmu adalah cerminan dirimu, untukmu. Bercerminlah selalu dengan kehidupanmu, lakukan instrospeksi, dan buatlah dirimu yang mewarnai lingkunganmu, dan bukan lingkungan yang mewarnaimu. Kecuali Engkau sudah berada di lingkungan yang baik, maka bersyukurlah kepada Allah. Dan warnailah lebih lanjut dengan warna terbaik yang Engkau miliki.
Wallahu alam
Jumat, 11 Desember 2009
Sang Juara
Engkau adalah sang juara
Sang juara tidak pernah menyerah
Sebab kalau menyerah tidak akan juara
Bergeraklah dengan jelas, ikhlas, dan tuntas
Kalau tidak jelas, berarti belum ikhlas
Kalau tidak jelas, berarti tidak akan tuntas
Bergeraklah dengan tegas
atau engkau yang akan ditindak tegas.
Fokuslah
dalam bergerak !
Salam Perubahan
Kamis, 10 Desember 2009
Baitullah Sang Pusat Thowaf
Bulan mengitari Bumi karena Bumi lebih kuat gaya gravitasinya dibandingkan Bulan. Bumi mengitari matahari karena Matahari lebih kuat gaya gravitasinya (daya tarik) dibandingkan bumi. Manusia mengitari Baitullah, karena Allah JAUH LEBIH KUAT DAYA TARIKNYA dibandingkan manusia.
Semakin Dekat manusia kepada Baitullah, maka semakin mustajablah do'anya, semakin kuatlah daya tariknya.... sebab ia semakin dekat dengan ALLAH SWT.
Ibarat sebuah Roda, maka biasakanlah berada dekat dengan pusat roda, sebab kalau Anda berada jauh dari pusat roda maka perputarannya akan semakin terasa, sedih dan bahagia Anda akan semakin melupakan Anda dari pusat kesejatian Anda.
Tetapi kalau Anda berada dekat dengan pusat roda, maka bagi Anda tidaklah lagi menjadi masalah apapun yang terjadi di luar sana, sebab yang di luar itu pada dasarnya fana, sehingga kebahagiaan Anda tidak berlebihan dan kesedihan Anda pun tidak berlebihan.
Lebih indah lagi jika Anda menyatu dengan Baitullah, menyatu dengan Cahaya Allah SWT. Maka sedikit saja Anda bergerak, sudah berefek dahsyat kepada pergerakan orang-orang yang "seolah-olah" turut thowaf di sekitar Anda. Itu sebabnya jika Anda dikehendaki oleh Allah, maka Allah akan menjadikan Anda waliNya di muka bumi, akan menjadikan Anda bagian dari para ULAMA' yang berperan sebagai AGEN PERUBAHAN yang sejati.
Itulah makna dari Gambar di atas, yaitu "Jika Anda fokus ke titik hitam yang di tengah (Baitullah) maka tatkala Anda menggerakkan diri Anda (maju-mundurnya kepala) maka Anda telah menggerakkan Alam semesta".
Nah Sahabat Kepompong, Fokuslah kepada ALLAH maka MANUSIA akan FOKUS kepada ANDA.
Wallahu Alam
SK
Langganan:
Postingan (Atom)